Senin, 21 Maret 2016

Kembali ke masa lalu

Assalamualaikum para pembaca setia haha, seperti biasa mau cerita cerita dengan bahasa ya..... gak formal formal amat ya hehe. karena blog Kodok Aneh ini di buat untuk Diary Online, ngeshare cerita kehidupanku biar ada kenangan bisa dibagikan semasa ku ada elle :p haha gak usah di anggap serius, bacanya nyantai aja. tenang aja kok! gak bakalan Buffering kek youtube, gak bakalan ditagih biaya perjam nya kek tempat parkir (kecuali bacanya di warnet, ya bayar biaya administrasi warnetnya). selow selow, bikin teh / kopi / susu biar ada temen baca. pakek cemilan snack juga enak tuh. masak INATE (indomie + nasi + telor) juga nikmat beud. bdw itu kesukaan aku banget INATE dikala krisis melanda hahaha.

postingan kali ini tema nya LAWAS. ya lawas temanya karena cerita masa lalu gitu~ cieee mulai baperan ya? kenapa? keinget mantan? tjieeee mantan di inget inget. gak jelas ya? emang hahahahaha sejak kapan awal pembukaan setiap memulai cerita jadi jelas :p pasti GAJE. eh kangen nyebut GAJE huk huk meong :( cedihnaaaa

Kembali ke masa lalu, masih ceritain seputar alm. ayah aku sih. tenang, gak sedih sedih amat kok hehe. disini, saya sebagai anak bungsu di keluarga ini mau ceritain kenangan masa lalu yang ada kocak abizzzzzz. kita bawa santai berasa dipantai. ok! mungkin bisa motivasi juga sih walaupun sedikit hehe

Jadi, Sabtu kemarin (19 Maret 2016) selepas subuh, kami bertiga (aku, kakak, ibu) berangkat menuju tempat lahir ku. yup! gini gini aku orang dusun (ALIAS NUMPANG LAHIR DOANG) hahaha. kita berangkat menuju ke Desa Padang Bindu, OKU. memakan waktu kira kira hampir 5 jam lebih lah dikarenakan kami mencoba jalan pintas baru ketika kami sampai di Kota nanas. YUP! Prabumulih (pukul setengah 8 lah sampai di Prabumulih). jadi, sebelum memasukin kota ternyata ada jalan pintas melewati perkantoran. jalannya sempit sih tapi sumpah KEREN BANGET tempatnya! kek jalan jalan di luar negeri gitu. adem banget. banyak pohon-pohon (karet) diruas sisi jalan kiri kanan. yang lewat ada beberapa mobil pribadi. udaranya sejuk banget. sambil menikmati pemandangan orang-orang desa berkebun, memberi makan sapinya, pokoknya suasana jam setengah 8 di daerah perkebunan desa tu BEUH! ademmm banget. setelah kami melewati jalan perkantoran itu, eh memasuki jalan menuju pintasan OKU ternyata rusak parah! sayang banget. padahal suasananya udah mendukung banget suer :( jadi kami memutar balik kembali ke kota melewati jalan yang biasa di lalui.

sepanjang cerita perjalanan, kami teringat akan cerita lalu ketika mudik ke dusun bersama ayah. salah satunya cerita yang tak akan pernah terlupakan, disaat didalam mobil hanya ada Aku, Ayah, Kakak, dan Ayuk (Ibu gak ikut bareng kita berempat karena ibu ikut travel bareng keluarga yang lain). saat itu kami mudik karena ada acara besar. jadi ceritanya, setelah melewati perbatasan prabumulih dan masuk wilayah OKU, jalan saat itu jelek parah. karena sifat si ayah ini suka banget ngelucu dan bandel, jadi ketika jalan jelek malah di tambah kecepatan laju mobilnya sambil berteriak "AKU BISAAAAAAAA" sontak kami tiga beradik kaget kemudian tertawa kegirangan hahah. ada jalan jelek lagi dan berlobang, Ayah justru mengulang lagi dengan menambah kecepatan dan bilang "AKU BISAAAAAAAA" kemudian mobil melompat lompat dan kami TETAP ketawa kegirangan hahahaha sumpah itu kocak banget. setelah melewati 2x jalan jelek, ada jalan jelek lagi untuk ke 3x. sekali ini Ayah mengulangi lagi dengan menambah kecepatan dan berteriak "AKU TIDAK BISAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" dan akhirnya DUAR! mobil nyangkut wkwkwkwkwkkw kami bertiga tidak takut atau sedih. justru tertawa terbahak bahak hahahaha. sumpah itu konyol sekali jika di ingat kenangan itu. akhirnya kami terjebak dalam lobang dengan posisi mobil tersangkut setengah di lobang yang dalam. kami menunggu hingga hampir magrib, dan mobil di geret oleh truk yang berlalu lalang.

setelah sampai di desa, berkumpulah kami dengan saudara-saudari ayah disana bersama sepupu dan keponakan kami. kemudian ada cerita lucu yang aku dapat. semasa kecil, ayah memang nakal dan wajar kalau kakak kecil dulu emang nakal haha. salah satunya ketika ayah mendorong uwak (ayuk nya ayah, anak pertama dari 6 bersaudara). saat itu, ayah dan uwak bermain sepeda di dalam rumah (posisi rumah disana yaitu rumah panggung dengan ruang utama sangat luas, rumah itu dipakai bertujuan untuk ibadah alias sering di sebut langgar. hingga saat ini rumah itu tetap menjadi tempat ibadah mengaji, sholat dan sebagainya). nah ketika ruang utama itu kosong, jadi mereka berdua bermain sepeda. entah kenapa ayah mendorong uwak terjun ketangga hingga terjatuh bersama sepedanya. tau tidak apa percakapan mereka?

uwak : oi im! kau ngapo dorong aku sampe tecampak gelinding ke bawah tanggo ni im
ayah : Biar Lai tu lihai, makitu lah caronyo terjun payung

sumpah, aku sampai tertawa terbahak bahak dan juga keluarga lain pun tertawa. ada lagi cerita saat ayah jahil mengambil uang alm. unggang (kakek) di dompet. ketahuan uang itu hilang maka unggang berteriak "SIAPE YANG AMBEK UANG NI" maka dijawab ayah "LAI TU" hahaha oh iya Lai itu nama uwak ku hehe. jadi ayah menuduh ayuk nya mengambil karena unggang sayang anak pertama perempuan nya. maka unggang bertanya sama uwak "Awak nian ambek duit ku?" maka dijawab uwak Lai "Dide lah, aku tak ambek" setelah itu ayah tertawa hahaa

jika di ingat ingat, banyak sekali cerita lucu semasa ayah kecil. sangat jahil dan nakal! itula ungkapan saudara dan saudari ayah haha. ketika di ingat ingat, mereka akan bertambah sedih dan sangat ingin KEMBALI KE MASA LALU tersebut.

kemudian, uwak dan yang lain bercerita. walaupun ayah begitu Jahil dan Nakal, ayah orangnya sangat Disiplin dan amat sangat penyayang. pandai mengaji dan suara dia paling bagus diantara yang lain. ayah mulai berubah ketika ia merasakan yang namanya berkerja. dulu ayah adalah tukang potong rumput di PLN Curup. ayah diajak oleh kakak ipar nya ikut ke curup dan ayah berkerja sebagai tukang potong rumput di PLN Curup. memang ada kesaksian dari kakak sepupu ku (Anak kakak ipar ayah alias kalo kami panggil Uwak ipar), ayah itu sayang amat sayang sekali sama anak anaknya uwak ipar ku yang mengajak ayah ikut ke Curup. ayah sangat perhatian sama anak anak nya sampai sampai udah dianggap anak sendiri (kata mereka). ayah juga sangat disiplin sampai sampai selalu tepat waktu untuk berkerja.

kemudian, kakak ipar nya ayah pindah dan ditugaskan untuk berkerja di PLN Palembang. jadi ayah pun ikut ke Palembang. disinila awal mula ibu dan ayah dipertemukan. ayah ketika pindah ke palembang bersama kakak ipar serta keluarganya, dia tinggal di Rumah susun dan berkerja sebagai Satpam di PT. PLN (Persero) WS2JB, kemudian Ayah dan Ibu dipertemukan dan cinta bersemi di RUSUN (asek wkwkwk) posisi saat menikah itu Ayah masih menjadi Satpam. menikah ditahun 1990 bulan Januari tanggal 14, dan lahirlah kakak 15 November 1990 dan kata ibu ayah mulai mengikuti pendidikan perkuliahan saat ia menjadi satpam. kemudian lahirlah Ayuk 5 November 1992 dan ayah masih berkerja jadi satpam. ditahun 1993, ayah diangkat menjadi pegawai didalam kantor . hingga tahun 1997 bulan februari tanggal 17 lahirlah seorang anak cantik jelita bernama Febra Muzdalifah wkwkwkwkkwwkkwkwkw.

1997, bulan Agustus. Ayah wisuda dan berhasil menempuh pendidikannya. mulaila dari sini ayah berkembang menjadi pegawai tetap di PT PLN (Persero) hingga ia sukses sampai saat ini. kami yang awalnya tinggal di rumah susun, pindah ke perumahan di daerah gandus dan tidak pernah pindah tempat hingga saat ini. kami yang awalnya hanya makan nasi + garam, kini alhamdulillah makan yang enak hingga saat ini. perjuangan ayah memang sangat membanggakan untuk ku maupun keluarga besarnya.

Tak heran semua orang menyukai ayah. Ayah tidak membedakan orang, ia anggap semua sama. ketika kami pulang ke rumah susun, kami bertemu tetangga lama yang sudah dianggap keluarga kandung sendiri. mereka sedih jika mengingat kenangan bersama ayah. susah senang canda tawa duka maupun suka dilalui bersama. setelah aku mendengar cerita tersebut, aku telarut dan terbawa suasana 80'-90' an ayah hingga aku terasa KEMBALI KE MASA LALU kenangan ayah dari semua sudut pandang orang-orang yang dekat dengannya. mulai ia dari nakal dan jahil kini berkurang, malah ayah suka sekali melucu terhadap anak-anaknya, istrinya, saudara-saudarinya, dsb. menjadi periang, tidak suka marah, penyayang, disipilin, mandiri, hemat semua ada di dia.

Saudarinya, uwak ku. selalu mengingat bahwa ayah memang sangat hemat dan pandai menahan diri. apa yang ia inginkan, dia akan menabung. jika ayah bisa, kenapa aku tidak? ehhee aku mau belajar sifat seperti ayah ah :*

Perjuangan dia dari Tukang Potong Rumput hingga Pegawai Tetap sangat luar biasa. kesabarannya, keramahannya, ketabahannya membuatku sangat bangga sekali yah! maaf ya Ayah, aku kepo selama 2 hari belakangan ini wkwkwk. apa lagi ya? mungkin itu saja sih wkwk

oh iya, sunggu beruntung ibu sebagai wanita nya Ayah. memulai dari 0 bersama ayah, melewati masa sulit dan merasakan semasa krisis moneter tahun 1998. suka duka bersama beliau, sabar sekali hingga meraih puncak. kapan yah aku ingin sekali seperti itu, bertemu seorang yang mirip seperti ayah. Ya Allah, Ya Tuhan ku, izinkan aku merasakan kebahagian seperti yang di alami kedua orang tua ku. terimakasih enggakau memberiku sifat yang mirip seperti mereka berdua dan janganlah aku terkecoh dan berubah menjadi lebih buruk. Aamiin yarobbal alamin

terimakasih sudah sempat membaca, harap di review dengan memberikan komen :)
salam hangat dari anak gadis tercantik dari seorang ayah yang periang! hahaha

Senin, 14 Maret 2016

little girl has become a woman

sudah lama tidak bermain blogger ini lagi, sudah lama tidak berjumpa pada laman entri sebelum posting haha :D kali ini aku mau cerita yang mungkin bisa memotivasi diri kalian maupun diriku sendiri, jangan serius amat bacanya! ntar kamu naksir aku loh :(( eh kok baper sih hahaha oh iya! sekarang lagi musim kata baper gitu. entah siapa pencipta kata itu semoga iya makin jaya raya eksis lah! yuhuuu

kita balik ketopik, kali ini mau ngepost-ing tentang cerita semi sedih (ya bisa dibilang begitu) dan tentu saja menggunakan bahasa semi baku alias bahasa indonesia yang gak bagus bagus amat karena yaaaaa campuran gitu dech (iya sih, kadang ada gaul gaul kremes gitu) ketahuan kan aku orangnya gak konsisten :( hik hik cedihnya.

kalian baca judulnya, gak usah scroll ke atas sih, aku tulis ulang kok heheh, judul postingan ku kali ini LITTLE GIRL HAS BECOME A WOMEN (sengaja di capslock, kali aja ada matanya siwer gak tau judul). sepanjang tahun 2015, yup! tahun kemarin. itu adalah tahun dimana aku merasakan hal yang sulit aku lupakan. momen disetiap harinya masih terasa. tahun yang tak akan terduga apa yang aku resolusi seperti postingan kemarin (cuma ngingetin, resolusi aku ditahun 2015 pengen putih seputih shinzui) yang pastinya, 2015 adalah hal yang terburuk untuk ku.

Untukmu, Ayahanda-ku, Impi Sulazmi Bin Syamsumi. izinkan anak gadis kecilmu ini untuk bercerita tentangmu. melalui keyboard ini, ingin ku bercerita kenangan kita. khusus untuk kita bedua, kenangan yang akan diingat selamanya. Ayah, kini aku akan belajar menjadi seorang wanita, bukan gadis kecil yang engkau tahu selama ini. Ayah, kini aku mengerti kehidupan yang kau beritahu padaku. tentang kesabaran, kemandirian, ketegasan, kedisplinan, kesopanan, dan banyak hal yang telah kau ajarkan khususnya kepadaku, seorang gadis kecil yang masih manja dan tak mengerti kehidupan didunia ini :)

sekarang ku mengerti, dunia ini kejam. aku telah bertemu orang yang jahat kepadaku, aku telah bertemu orang yang hanya kebaikan palsu kepadaku, aku telah bertemu orang yang tulus menyayangiku, aku telah bertemu orang yang benar baik kepadaku dan sebagainya. kau pernah bilang "berhati-hatila dalam berteman, terkadang mereka hanya mendekati semata untuk kesenangan bukan tulus ikut bersama susah kesedihan". sekarang ku mengerti bertapa pentingnya menjadi mandiri dan dewasa. engkau pernah bilang "jangan pernah suka bergantung sama orang lain, jangan terlalu sering memanfaatkan orang lain, jangan suka mengharapkan sesuatu yang kau ingin dari orang lain, belajarla mandiri, belajarlah dewasa, pastikan kau merasakannya" kalimat itu sering kali kau ucapkan ketika kau kesal padaku. kini, aku mengerti. mengharapkan kebahagiaan dari orang lain akan sulit tercipta. jika kau bisa sendiri, lakukanlah sendiri. begitukan ayah? jika orang tak dapat membantumu, lakukanlah sendiri selagi kau bisa. iyakan ayah? aku telah memahami setiap ucapan ucapan yang kau lontarkan padaku.

kesabaran yang kau miliki sangatlah luar biasa, ayah. kau jarang sekali memarahi ku hingga saudara-saudariku iri kepadaku. seringkali ku mendengar "Eba anak terakhir kesayang ayah". namun, ketika kau sakit, aku jarang sekali membantu mu, menemanimu, berbicara padamu dan aku sangat amat menyesal akan seumur hidupku telah membuang sia-sia sisa waktu kita. ayah, ku tahu kau benci padaku pastinya, maafkan aku yang terlalu sibuk pada duniaku sendiri. aku menyesalinya ayah. andai uang yang kami dapatkan sekarang bisa membeli nyawamu, akan lebih baik begitu. setiap kali aku melihat uang, rasa ingin mengeluarkan air mata dan sambil berucap dari dalam hati "Andaikan uang ini bisa ditukarkan nyawamu, aku pasti akan senang sekali dan akan memanfaatkan waktu demi waktu". pikiranku masih kecil, memang. aku tidak meminta lebih, aku ingin bisa memutar waktu bersamamu, menemanimu, menghabiskan waktu libur bersama, memelukmu, memandangimu, semuanya tentangmu ayah!

Ayah tidak salah mendidik anak-anakmu, didikan mu sangat amatlah benar, hanya kami yang belum berpola pikir dewasa dan masih bergantung padamu. Tenang ayah, aku sekarang belajar dewasa, belajar lebih tegar, belajar lebih sabar, belajar lebih mandiri, akan ku buat kau bangga padaku bahwa kita akan bertemu di syurga kembali, berkumpul lagi berlima. ayah aku masih proses perubahan jati diri. aku belum sepenuhnya menjadi seorang wanita dewasa. namun, cepat atau lambat pertumbuhan menjadi dewasa pasti akan terjadi. kini usia ku baru 19tahun, masih berkuliah, tahun depan aku akan menyelesikan kuliahku tetapi itu semua tanpa mu didunia ini. wisuda yang akan terjadi, tidak akan dihadiri olehmu, tetapi aku tahu, kau pasti datang melihatku ketika aku berdandan cantik menggunakan toga, iya kan?

melihat foto-foto wisuda kakak dan ayuk, kau masih berdiri bersanding dengan kami berempat. ketika aku wisuda ku nanti, mungkin itu hanya sebuah mimpi yang tak akan pernah terwujud untukku bahwa ku menginginkan ayah ikut berfoto bersama kami. tapi, aku yakin kau pasti melihat momen itu hehe. kau bilang padaku untuk hidup hemat, kini aku telah belajar menjadi lebih hemat. mencari uang itu memang susah. kini aku telah berkerja part-time ayah, kerjaku berdiri sambil tersenyum mengadakan event dengan sukarela dan sabar. gajiku mungkin memang tak seberapa dengan uang jajan yang kau berikan padaku, tapi aku merasa bersyukur dan senang melakukan perkerjaan ini dan aku bisa belajar bagaimana mengatur keuangan sendiri serta mencari "sesuap nasi" itu sangat amatlah sulit. ku bersyukur terlahir dari keluarga ini, berkecukupan dan apa yang kuingin terpenuhi.

mungkin dulunya aku kurang bersyukur atas apa yang aku dapat, kini aku telah belajar ayah. mensyukuri yang kita punya lebih nikmat apa yang kita inginkan. jika menginginkan sesuatu, kau ajarkan aku untuk menabung dan berusaha hingga aku mendapatkannya, kini tak lagi ada orang yang akan melakukan itu padaku.

Ayah, pas pembagian KHS, dengan senang aku melihat IPK ku naik. segera cepat aku menyimpan kertas itu dengan rapi dengan muka senang dan rasa syukur tulus ku. segera ku pulang cepat, sambil tersenyum di sepanjang jalan, hingga ku masuk kerumah dan menyadari kau tak ada lagi disini. menangis, itulah yang ku lakukan. rumah sepi, dan aku berdiam diri dikamar. aku lupa kau telah pulang. biasanya, ayah paling pengingat tentang nilai hasil ujian ku dan pasti bertanya "mano hasil ujinyo kemaren, Dek? ayah nak jingok" namun kini tak ada lagi. tak ada satupun bertanya tentang nilaiku disini. jadi, aku hanya mengabarkan kebahagiaan ku kepada ibu dengan memberi kabar "buk, alhamdulillah ipk aku naik" tanpa ditanya :)
nilaiku besar atau kecil, kau selalu bilang "bersyukurlah, tingkatkan lagi belajar! jangan malas malas! kurangi main" kini kumerindukannya.

ayah, banyak hal yang kurindukan. aku rindu dengan hobi kita, biasanya saat air pasang seperti ini kau mengajakku mancing disungai. ikan disungai sangat banyak yah :D haha. terus, kau tau kesukaan ku tentang berenang, kau selalu support dan senang sekali ketika aku bilang ingin renang. tapi nyatanya, ketika aku ingin berenang. aku merindukanmu. olahraga seperti bermain badminton, volley kita pernah bermain bersama yah hehehe. terus waktu kita tinggal di sekayu, aku masih SD kelas 6. kau selalu bilang dan berpesan "tunggu ayah dibawah pohon jambu depan sd, ayah jemput disano". tapi aku suka bandel :p bersembunyi di balik pohon dan memanjat pohon demi mengambil satu buah jambu untuk mu. AYAH AKU KANGEN hahaha bertapa konyolnya anak gadis manja mu ini. waktu di sekayu juga, aku memberimu kejutan. aku pulang cepat dan datang ke kantor mu. saat ku datang, kau tak ada di meja mu. jadi, ada temanmu menyuruhku duduk dikursi mu sambil menunggu ayah dari lapangan. terus, saat kau datang, aku langsung mengangetkan ayah! dor hahaha tapi gagal :( ayah udah tahu duluan dan membawa sebotol teh dingin dari kulkas koperasi haha. aku kangen waktu SD di sekayu, bersamamu

namun, saat SMP dan SMA ditambah Kuliah, aku jarang menghabiskan waktu bersamamu ayah. tapi, kita bertemu dirumah, kadang kau bosan mengajak kami jalan sekeluarga untuk alasan yang tak tepat haha. kau bilang lebih suka saat listrik mati. disaat itulah kita berkumpul bersama dan bercerita bersama. karena, semakin kami dewasa semakin jarang berbicara bersama malah masuk kamar masing masing :( aku sangat menyesal.

akhir-akhir ini ibu bercerita dan menyampaikan perasaan mu bahwa kau rindu akan kami masih kecil, salah satunya ibu bercerita bahwa kau selalu mengingat-ingat kejadian saat mobil mogok ditengah jalan simpang 4 lampu merah hahah. jaman masih mobil kodok, aku menangis karena mobil mogok dan takut tidak hidup lagi. terus ibu bercerita juga bahwa kau mengingat-ingat kita menghias lampu kelap-kelip di depan rumah kalau mau lebaran hahaha. ayah, pasti ingin mengulangi momen itu ya. aku juga yah :(

masih banyak sekali cerita kita, kadang saat nonton film korea nanti kau masuk kekamar kami dan bilang "Hum! nonton itu itu lah" dan aku merindukan kalimat itu. terus acara favoritmu di Trans 7 selepas magrib, mulai dari hitam putih sampai film barat ditengah malam haha. minta dibuatkan teh hijau atau segelas kopi. kadang aku masak nasi goreng, kau suka sekali memakannya dan bilang "nasi goreng buatan adek emang lemak, aneh rasonyo" haha. terus, kalo magrib kau pasti berteriak "PAYO OI SHOLAT MAGRIB, MANDILAH" haha terus, kalo mau pergi setiap tanggal 28 pasti selalu ontime jam 9 udah di depan JM (padahal tokonya baru buka) haha. tempat makan favorit sarimulya atau bakso lapangan tembak.

namun ketika kau sakit selama 6 bulan, banyak hal yang kulakukan sendirian. aku belajar melawan rasa takut ketika sendirian, kini aku tidak berteriak lagi ketika mati lampu, belajar masak ketika aku lapar, belajar merawat rumah ketika ibu tidak dirumah dan ibu menjaga mu dirumah sakit. belajar mengatur keuangan ketika kita dilanda kesusahan finansial untuk mu berobat dan kau selalu bilang "jangan suka ngutang, belajarla menahan diri". terus selama bulan puasa, aku lebih sering sahur sendirian, berbuka sendirian, bisa bangun dengan sendirinya tanpa dibangunkan, intinya selama 6 bulan itu banyak pembelajaran yang kudapat.

kini, Gadis kecil mu akan menjadi seorang wanita dan belajar dewasa. belajar untuk mengerti perasan orang lain, mengerti kondisi orang lain, bersabar, mandiri, selalu bersyukur, mencoba untuk lebih disiplin, percaya diri dan sebagainya. aku sedang berusaha untuk menyelesaikan studi ku yah. mengejar tahun depan untuk wisuda, berkerja, dan menikah. menikmati setiap momen, mensyukuri apa yang kupunya dan kudapat, menahan diri dari riya dan mengingat akhirat, menjauhi namanya hutang yang sangat kau haramkan kepada kami untuk melakukannya. ayah, aku masih terbalut dosa. ketika kelak ku akan berpulang. aku ingin seperti dirimu, dengan khusnul khotimah :) banyak sekali rekan rekan mu menangis hingga saat ini tak percaya kau telah tiada. kau dikenal sangat baik oleh teman temanmu bahkan mereka bilang kau adalah keluarga yang sangat berhaga. jangan kan temanmu, keluarga mu, keluarga besarmu sangat tidak percaya kepergianmu.

tulisan ini, kupersembahkan kepadamu, ayahandaku tercinta. cerita yang kita miliki tak terhingga dan tak akan habis untuk diceritakan. menuju 100 hari kau berpulang, ku sebarkan cerita kita di blogger ini dengan harapan agar pembaca bisa menghargai setiap waktu yang dimiliki bersama orangtua selagi ada. kini, aku seorang anak yatim. aku mempunyai ibu dan aku sangat sayang sekali padanya. aku takut kehilangannya. semoga bermanfaat postingan ku kali ini, aku berharap, aku ingin mendapatkan pria seperti ayah :D haha

Ayah, terimakasih untuk 18tahun bersamamu. i love you