Senin, 14 Maret 2016

little girl has become a woman

sudah lama tidak bermain blogger ini lagi, sudah lama tidak berjumpa pada laman entri sebelum posting haha :D kali ini aku mau cerita yang mungkin bisa memotivasi diri kalian maupun diriku sendiri, jangan serius amat bacanya! ntar kamu naksir aku loh :(( eh kok baper sih hahaha oh iya! sekarang lagi musim kata baper gitu. entah siapa pencipta kata itu semoga iya makin jaya raya eksis lah! yuhuuu

kita balik ketopik, kali ini mau ngepost-ing tentang cerita semi sedih (ya bisa dibilang begitu) dan tentu saja menggunakan bahasa semi baku alias bahasa indonesia yang gak bagus bagus amat karena yaaaaa campuran gitu dech (iya sih, kadang ada gaul gaul kremes gitu) ketahuan kan aku orangnya gak konsisten :( hik hik cedihnya.

kalian baca judulnya, gak usah scroll ke atas sih, aku tulis ulang kok heheh, judul postingan ku kali ini LITTLE GIRL HAS BECOME A WOMEN (sengaja di capslock, kali aja ada matanya siwer gak tau judul). sepanjang tahun 2015, yup! tahun kemarin. itu adalah tahun dimana aku merasakan hal yang sulit aku lupakan. momen disetiap harinya masih terasa. tahun yang tak akan terduga apa yang aku resolusi seperti postingan kemarin (cuma ngingetin, resolusi aku ditahun 2015 pengen putih seputih shinzui) yang pastinya, 2015 adalah hal yang terburuk untuk ku.

Untukmu, Ayahanda-ku, Impi Sulazmi Bin Syamsumi. izinkan anak gadis kecilmu ini untuk bercerita tentangmu. melalui keyboard ini, ingin ku bercerita kenangan kita. khusus untuk kita bedua, kenangan yang akan diingat selamanya. Ayah, kini aku akan belajar menjadi seorang wanita, bukan gadis kecil yang engkau tahu selama ini. Ayah, kini aku mengerti kehidupan yang kau beritahu padaku. tentang kesabaran, kemandirian, ketegasan, kedisplinan, kesopanan, dan banyak hal yang telah kau ajarkan khususnya kepadaku, seorang gadis kecil yang masih manja dan tak mengerti kehidupan didunia ini :)

sekarang ku mengerti, dunia ini kejam. aku telah bertemu orang yang jahat kepadaku, aku telah bertemu orang yang hanya kebaikan palsu kepadaku, aku telah bertemu orang yang tulus menyayangiku, aku telah bertemu orang yang benar baik kepadaku dan sebagainya. kau pernah bilang "berhati-hatila dalam berteman, terkadang mereka hanya mendekati semata untuk kesenangan bukan tulus ikut bersama susah kesedihan". sekarang ku mengerti bertapa pentingnya menjadi mandiri dan dewasa. engkau pernah bilang "jangan pernah suka bergantung sama orang lain, jangan terlalu sering memanfaatkan orang lain, jangan suka mengharapkan sesuatu yang kau ingin dari orang lain, belajarla mandiri, belajarlah dewasa, pastikan kau merasakannya" kalimat itu sering kali kau ucapkan ketika kau kesal padaku. kini, aku mengerti. mengharapkan kebahagiaan dari orang lain akan sulit tercipta. jika kau bisa sendiri, lakukanlah sendiri. begitukan ayah? jika orang tak dapat membantumu, lakukanlah sendiri selagi kau bisa. iyakan ayah? aku telah memahami setiap ucapan ucapan yang kau lontarkan padaku.

kesabaran yang kau miliki sangatlah luar biasa, ayah. kau jarang sekali memarahi ku hingga saudara-saudariku iri kepadaku. seringkali ku mendengar "Eba anak terakhir kesayang ayah". namun, ketika kau sakit, aku jarang sekali membantu mu, menemanimu, berbicara padamu dan aku sangat amat menyesal akan seumur hidupku telah membuang sia-sia sisa waktu kita. ayah, ku tahu kau benci padaku pastinya, maafkan aku yang terlalu sibuk pada duniaku sendiri. aku menyesalinya ayah. andai uang yang kami dapatkan sekarang bisa membeli nyawamu, akan lebih baik begitu. setiap kali aku melihat uang, rasa ingin mengeluarkan air mata dan sambil berucap dari dalam hati "Andaikan uang ini bisa ditukarkan nyawamu, aku pasti akan senang sekali dan akan memanfaatkan waktu demi waktu". pikiranku masih kecil, memang. aku tidak meminta lebih, aku ingin bisa memutar waktu bersamamu, menemanimu, menghabiskan waktu libur bersama, memelukmu, memandangimu, semuanya tentangmu ayah!

Ayah tidak salah mendidik anak-anakmu, didikan mu sangat amatlah benar, hanya kami yang belum berpola pikir dewasa dan masih bergantung padamu. Tenang ayah, aku sekarang belajar dewasa, belajar lebih tegar, belajar lebih sabar, belajar lebih mandiri, akan ku buat kau bangga padaku bahwa kita akan bertemu di syurga kembali, berkumpul lagi berlima. ayah aku masih proses perubahan jati diri. aku belum sepenuhnya menjadi seorang wanita dewasa. namun, cepat atau lambat pertumbuhan menjadi dewasa pasti akan terjadi. kini usia ku baru 19tahun, masih berkuliah, tahun depan aku akan menyelesikan kuliahku tetapi itu semua tanpa mu didunia ini. wisuda yang akan terjadi, tidak akan dihadiri olehmu, tetapi aku tahu, kau pasti datang melihatku ketika aku berdandan cantik menggunakan toga, iya kan?

melihat foto-foto wisuda kakak dan ayuk, kau masih berdiri bersanding dengan kami berempat. ketika aku wisuda ku nanti, mungkin itu hanya sebuah mimpi yang tak akan pernah terwujud untukku bahwa ku menginginkan ayah ikut berfoto bersama kami. tapi, aku yakin kau pasti melihat momen itu hehe. kau bilang padaku untuk hidup hemat, kini aku telah belajar menjadi lebih hemat. mencari uang itu memang susah. kini aku telah berkerja part-time ayah, kerjaku berdiri sambil tersenyum mengadakan event dengan sukarela dan sabar. gajiku mungkin memang tak seberapa dengan uang jajan yang kau berikan padaku, tapi aku merasa bersyukur dan senang melakukan perkerjaan ini dan aku bisa belajar bagaimana mengatur keuangan sendiri serta mencari "sesuap nasi" itu sangat amatlah sulit. ku bersyukur terlahir dari keluarga ini, berkecukupan dan apa yang kuingin terpenuhi.

mungkin dulunya aku kurang bersyukur atas apa yang aku dapat, kini aku telah belajar ayah. mensyukuri yang kita punya lebih nikmat apa yang kita inginkan. jika menginginkan sesuatu, kau ajarkan aku untuk menabung dan berusaha hingga aku mendapatkannya, kini tak lagi ada orang yang akan melakukan itu padaku.

Ayah, pas pembagian KHS, dengan senang aku melihat IPK ku naik. segera cepat aku menyimpan kertas itu dengan rapi dengan muka senang dan rasa syukur tulus ku. segera ku pulang cepat, sambil tersenyum di sepanjang jalan, hingga ku masuk kerumah dan menyadari kau tak ada lagi disini. menangis, itulah yang ku lakukan. rumah sepi, dan aku berdiam diri dikamar. aku lupa kau telah pulang. biasanya, ayah paling pengingat tentang nilai hasil ujian ku dan pasti bertanya "mano hasil ujinyo kemaren, Dek? ayah nak jingok" namun kini tak ada lagi. tak ada satupun bertanya tentang nilaiku disini. jadi, aku hanya mengabarkan kebahagiaan ku kepada ibu dengan memberi kabar "buk, alhamdulillah ipk aku naik" tanpa ditanya :)
nilaiku besar atau kecil, kau selalu bilang "bersyukurlah, tingkatkan lagi belajar! jangan malas malas! kurangi main" kini kumerindukannya.

ayah, banyak hal yang kurindukan. aku rindu dengan hobi kita, biasanya saat air pasang seperti ini kau mengajakku mancing disungai. ikan disungai sangat banyak yah :D haha. terus, kau tau kesukaan ku tentang berenang, kau selalu support dan senang sekali ketika aku bilang ingin renang. tapi nyatanya, ketika aku ingin berenang. aku merindukanmu. olahraga seperti bermain badminton, volley kita pernah bermain bersama yah hehehe. terus waktu kita tinggal di sekayu, aku masih SD kelas 6. kau selalu bilang dan berpesan "tunggu ayah dibawah pohon jambu depan sd, ayah jemput disano". tapi aku suka bandel :p bersembunyi di balik pohon dan memanjat pohon demi mengambil satu buah jambu untuk mu. AYAH AKU KANGEN hahaha bertapa konyolnya anak gadis manja mu ini. waktu di sekayu juga, aku memberimu kejutan. aku pulang cepat dan datang ke kantor mu. saat ku datang, kau tak ada di meja mu. jadi, ada temanmu menyuruhku duduk dikursi mu sambil menunggu ayah dari lapangan. terus, saat kau datang, aku langsung mengangetkan ayah! dor hahaha tapi gagal :( ayah udah tahu duluan dan membawa sebotol teh dingin dari kulkas koperasi haha. aku kangen waktu SD di sekayu, bersamamu

namun, saat SMP dan SMA ditambah Kuliah, aku jarang menghabiskan waktu bersamamu ayah. tapi, kita bertemu dirumah, kadang kau bosan mengajak kami jalan sekeluarga untuk alasan yang tak tepat haha. kau bilang lebih suka saat listrik mati. disaat itulah kita berkumpul bersama dan bercerita bersama. karena, semakin kami dewasa semakin jarang berbicara bersama malah masuk kamar masing masing :( aku sangat menyesal.

akhir-akhir ini ibu bercerita dan menyampaikan perasaan mu bahwa kau rindu akan kami masih kecil, salah satunya ibu bercerita bahwa kau selalu mengingat-ingat kejadian saat mobil mogok ditengah jalan simpang 4 lampu merah hahah. jaman masih mobil kodok, aku menangis karena mobil mogok dan takut tidak hidup lagi. terus ibu bercerita juga bahwa kau mengingat-ingat kita menghias lampu kelap-kelip di depan rumah kalau mau lebaran hahaha. ayah, pasti ingin mengulangi momen itu ya. aku juga yah :(

masih banyak sekali cerita kita, kadang saat nonton film korea nanti kau masuk kekamar kami dan bilang "Hum! nonton itu itu lah" dan aku merindukan kalimat itu. terus acara favoritmu di Trans 7 selepas magrib, mulai dari hitam putih sampai film barat ditengah malam haha. minta dibuatkan teh hijau atau segelas kopi. kadang aku masak nasi goreng, kau suka sekali memakannya dan bilang "nasi goreng buatan adek emang lemak, aneh rasonyo" haha. terus, kalo magrib kau pasti berteriak "PAYO OI SHOLAT MAGRIB, MANDILAH" haha terus, kalo mau pergi setiap tanggal 28 pasti selalu ontime jam 9 udah di depan JM (padahal tokonya baru buka) haha. tempat makan favorit sarimulya atau bakso lapangan tembak.

namun ketika kau sakit selama 6 bulan, banyak hal yang kulakukan sendirian. aku belajar melawan rasa takut ketika sendirian, kini aku tidak berteriak lagi ketika mati lampu, belajar masak ketika aku lapar, belajar merawat rumah ketika ibu tidak dirumah dan ibu menjaga mu dirumah sakit. belajar mengatur keuangan ketika kita dilanda kesusahan finansial untuk mu berobat dan kau selalu bilang "jangan suka ngutang, belajarla menahan diri". terus selama bulan puasa, aku lebih sering sahur sendirian, berbuka sendirian, bisa bangun dengan sendirinya tanpa dibangunkan, intinya selama 6 bulan itu banyak pembelajaran yang kudapat.

kini, Gadis kecil mu akan menjadi seorang wanita dan belajar dewasa. belajar untuk mengerti perasan orang lain, mengerti kondisi orang lain, bersabar, mandiri, selalu bersyukur, mencoba untuk lebih disiplin, percaya diri dan sebagainya. aku sedang berusaha untuk menyelesaikan studi ku yah. mengejar tahun depan untuk wisuda, berkerja, dan menikah. menikmati setiap momen, mensyukuri apa yang kupunya dan kudapat, menahan diri dari riya dan mengingat akhirat, menjauhi namanya hutang yang sangat kau haramkan kepada kami untuk melakukannya. ayah, aku masih terbalut dosa. ketika kelak ku akan berpulang. aku ingin seperti dirimu, dengan khusnul khotimah :) banyak sekali rekan rekan mu menangis hingga saat ini tak percaya kau telah tiada. kau dikenal sangat baik oleh teman temanmu bahkan mereka bilang kau adalah keluarga yang sangat berhaga. jangan kan temanmu, keluarga mu, keluarga besarmu sangat tidak percaya kepergianmu.

tulisan ini, kupersembahkan kepadamu, ayahandaku tercinta. cerita yang kita miliki tak terhingga dan tak akan habis untuk diceritakan. menuju 100 hari kau berpulang, ku sebarkan cerita kita di blogger ini dengan harapan agar pembaca bisa menghargai setiap waktu yang dimiliki bersama orangtua selagi ada. kini, aku seorang anak yatim. aku mempunyai ibu dan aku sangat sayang sekali padanya. aku takut kehilangannya. semoga bermanfaat postingan ku kali ini, aku berharap, aku ingin mendapatkan pria seperti ayah :D haha

Ayah, terimakasih untuk 18tahun bersamamu. i love you

6 komentar:

  1. Ngena banget pas bacanya
    Yg sabar ya ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ya :) hehe terimakasih sudah baca

      Hapus
    2. Iya sering2 nulisnya ya biar sering2 bisa baca lagi :)

      Hapus
  2. Anjay, kok merinding gini bacanya 😢

    Keep Fighting yuk 😣

    BalasHapus
  3. Seorang anak yang hebat di lahirkan dari orang tua yang hebat pula..

    Kadang kita suka lupa, bahwa waktu kita banyak terbuang bersama orang lain dan diri sendiri.. dan kita tidak sadar bahwa orang tua kita ingin bersama dan bercanda dengan kita.. tapi ketika orang tua kita telah jauh dr kita.. baru lah kita sadar dan menyesal karna banyak waktu terbuang percuma.. doakan terus ayah mu, jadi lah anak yang soleha, karna ayah mu akan selalu bangga pada mu.

    BalasHapus