Senin, 21 Maret 2016

Kembali ke masa lalu

Assalamualaikum para pembaca setia haha, seperti biasa mau cerita cerita dengan bahasa ya..... gak formal formal amat ya hehe. karena blog Kodok Aneh ini di buat untuk Diary Online, ngeshare cerita kehidupanku biar ada kenangan bisa dibagikan semasa ku ada elle :p haha gak usah di anggap serius, bacanya nyantai aja. tenang aja kok! gak bakalan Buffering kek youtube, gak bakalan ditagih biaya perjam nya kek tempat parkir (kecuali bacanya di warnet, ya bayar biaya administrasi warnetnya). selow selow, bikin teh / kopi / susu biar ada temen baca. pakek cemilan snack juga enak tuh. masak INATE (indomie + nasi + telor) juga nikmat beud. bdw itu kesukaan aku banget INATE dikala krisis melanda hahaha.

postingan kali ini tema nya LAWAS. ya lawas temanya karena cerita masa lalu gitu~ cieee mulai baperan ya? kenapa? keinget mantan? tjieeee mantan di inget inget. gak jelas ya? emang hahahahaha sejak kapan awal pembukaan setiap memulai cerita jadi jelas :p pasti GAJE. eh kangen nyebut GAJE huk huk meong :( cedihnaaaa

Kembali ke masa lalu, masih ceritain seputar alm. ayah aku sih. tenang, gak sedih sedih amat kok hehe. disini, saya sebagai anak bungsu di keluarga ini mau ceritain kenangan masa lalu yang ada kocak abizzzzzz. kita bawa santai berasa dipantai. ok! mungkin bisa motivasi juga sih walaupun sedikit hehe

Jadi, Sabtu kemarin (19 Maret 2016) selepas subuh, kami bertiga (aku, kakak, ibu) berangkat menuju tempat lahir ku. yup! gini gini aku orang dusun (ALIAS NUMPANG LAHIR DOANG) hahaha. kita berangkat menuju ke Desa Padang Bindu, OKU. memakan waktu kira kira hampir 5 jam lebih lah dikarenakan kami mencoba jalan pintas baru ketika kami sampai di Kota nanas. YUP! Prabumulih (pukul setengah 8 lah sampai di Prabumulih). jadi, sebelum memasukin kota ternyata ada jalan pintas melewati perkantoran. jalannya sempit sih tapi sumpah KEREN BANGET tempatnya! kek jalan jalan di luar negeri gitu. adem banget. banyak pohon-pohon (karet) diruas sisi jalan kiri kanan. yang lewat ada beberapa mobil pribadi. udaranya sejuk banget. sambil menikmati pemandangan orang-orang desa berkebun, memberi makan sapinya, pokoknya suasana jam setengah 8 di daerah perkebunan desa tu BEUH! ademmm banget. setelah kami melewati jalan perkantoran itu, eh memasuki jalan menuju pintasan OKU ternyata rusak parah! sayang banget. padahal suasananya udah mendukung banget suer :( jadi kami memutar balik kembali ke kota melewati jalan yang biasa di lalui.

sepanjang cerita perjalanan, kami teringat akan cerita lalu ketika mudik ke dusun bersama ayah. salah satunya cerita yang tak akan pernah terlupakan, disaat didalam mobil hanya ada Aku, Ayah, Kakak, dan Ayuk (Ibu gak ikut bareng kita berempat karena ibu ikut travel bareng keluarga yang lain). saat itu kami mudik karena ada acara besar. jadi ceritanya, setelah melewati perbatasan prabumulih dan masuk wilayah OKU, jalan saat itu jelek parah. karena sifat si ayah ini suka banget ngelucu dan bandel, jadi ketika jalan jelek malah di tambah kecepatan laju mobilnya sambil berteriak "AKU BISAAAAAAAA" sontak kami tiga beradik kaget kemudian tertawa kegirangan hahah. ada jalan jelek lagi dan berlobang, Ayah justru mengulang lagi dengan menambah kecepatan dan bilang "AKU BISAAAAAAAA" kemudian mobil melompat lompat dan kami TETAP ketawa kegirangan hahahaha sumpah itu kocak banget. setelah melewati 2x jalan jelek, ada jalan jelek lagi untuk ke 3x. sekali ini Ayah mengulangi lagi dengan menambah kecepatan dan berteriak "AKU TIDAK BISAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" dan akhirnya DUAR! mobil nyangkut wkwkwkwkwkkw kami bertiga tidak takut atau sedih. justru tertawa terbahak bahak hahahaha. sumpah itu konyol sekali jika di ingat kenangan itu. akhirnya kami terjebak dalam lobang dengan posisi mobil tersangkut setengah di lobang yang dalam. kami menunggu hingga hampir magrib, dan mobil di geret oleh truk yang berlalu lalang.

setelah sampai di desa, berkumpulah kami dengan saudara-saudari ayah disana bersama sepupu dan keponakan kami. kemudian ada cerita lucu yang aku dapat. semasa kecil, ayah memang nakal dan wajar kalau kakak kecil dulu emang nakal haha. salah satunya ketika ayah mendorong uwak (ayuk nya ayah, anak pertama dari 6 bersaudara). saat itu, ayah dan uwak bermain sepeda di dalam rumah (posisi rumah disana yaitu rumah panggung dengan ruang utama sangat luas, rumah itu dipakai bertujuan untuk ibadah alias sering di sebut langgar. hingga saat ini rumah itu tetap menjadi tempat ibadah mengaji, sholat dan sebagainya). nah ketika ruang utama itu kosong, jadi mereka berdua bermain sepeda. entah kenapa ayah mendorong uwak terjun ketangga hingga terjatuh bersama sepedanya. tau tidak apa percakapan mereka?

uwak : oi im! kau ngapo dorong aku sampe tecampak gelinding ke bawah tanggo ni im
ayah : Biar Lai tu lihai, makitu lah caronyo terjun payung

sumpah, aku sampai tertawa terbahak bahak dan juga keluarga lain pun tertawa. ada lagi cerita saat ayah jahil mengambil uang alm. unggang (kakek) di dompet. ketahuan uang itu hilang maka unggang berteriak "SIAPE YANG AMBEK UANG NI" maka dijawab ayah "LAI TU" hahaha oh iya Lai itu nama uwak ku hehe. jadi ayah menuduh ayuk nya mengambil karena unggang sayang anak pertama perempuan nya. maka unggang bertanya sama uwak "Awak nian ambek duit ku?" maka dijawab uwak Lai "Dide lah, aku tak ambek" setelah itu ayah tertawa hahaa

jika di ingat ingat, banyak sekali cerita lucu semasa ayah kecil. sangat jahil dan nakal! itula ungkapan saudara dan saudari ayah haha. ketika di ingat ingat, mereka akan bertambah sedih dan sangat ingin KEMBALI KE MASA LALU tersebut.

kemudian, uwak dan yang lain bercerita. walaupun ayah begitu Jahil dan Nakal, ayah orangnya sangat Disiplin dan amat sangat penyayang. pandai mengaji dan suara dia paling bagus diantara yang lain. ayah mulai berubah ketika ia merasakan yang namanya berkerja. dulu ayah adalah tukang potong rumput di PLN Curup. ayah diajak oleh kakak ipar nya ikut ke curup dan ayah berkerja sebagai tukang potong rumput di PLN Curup. memang ada kesaksian dari kakak sepupu ku (Anak kakak ipar ayah alias kalo kami panggil Uwak ipar), ayah itu sayang amat sayang sekali sama anak anaknya uwak ipar ku yang mengajak ayah ikut ke Curup. ayah sangat perhatian sama anak anak nya sampai sampai udah dianggap anak sendiri (kata mereka). ayah juga sangat disiplin sampai sampai selalu tepat waktu untuk berkerja.

kemudian, kakak ipar nya ayah pindah dan ditugaskan untuk berkerja di PLN Palembang. jadi ayah pun ikut ke Palembang. disinila awal mula ibu dan ayah dipertemukan. ayah ketika pindah ke palembang bersama kakak ipar serta keluarganya, dia tinggal di Rumah susun dan berkerja sebagai Satpam di PT. PLN (Persero) WS2JB, kemudian Ayah dan Ibu dipertemukan dan cinta bersemi di RUSUN (asek wkwkwk) posisi saat menikah itu Ayah masih menjadi Satpam. menikah ditahun 1990 bulan Januari tanggal 14, dan lahirlah kakak 15 November 1990 dan kata ibu ayah mulai mengikuti pendidikan perkuliahan saat ia menjadi satpam. kemudian lahirlah Ayuk 5 November 1992 dan ayah masih berkerja jadi satpam. ditahun 1993, ayah diangkat menjadi pegawai didalam kantor . hingga tahun 1997 bulan februari tanggal 17 lahirlah seorang anak cantik jelita bernama Febra Muzdalifah wkwkwkwkkwwkkwkwkw.

1997, bulan Agustus. Ayah wisuda dan berhasil menempuh pendidikannya. mulaila dari sini ayah berkembang menjadi pegawai tetap di PT PLN (Persero) hingga ia sukses sampai saat ini. kami yang awalnya tinggal di rumah susun, pindah ke perumahan di daerah gandus dan tidak pernah pindah tempat hingga saat ini. kami yang awalnya hanya makan nasi + garam, kini alhamdulillah makan yang enak hingga saat ini. perjuangan ayah memang sangat membanggakan untuk ku maupun keluarga besarnya.

Tak heran semua orang menyukai ayah. Ayah tidak membedakan orang, ia anggap semua sama. ketika kami pulang ke rumah susun, kami bertemu tetangga lama yang sudah dianggap keluarga kandung sendiri. mereka sedih jika mengingat kenangan bersama ayah. susah senang canda tawa duka maupun suka dilalui bersama. setelah aku mendengar cerita tersebut, aku telarut dan terbawa suasana 80'-90' an ayah hingga aku terasa KEMBALI KE MASA LALU kenangan ayah dari semua sudut pandang orang-orang yang dekat dengannya. mulai ia dari nakal dan jahil kini berkurang, malah ayah suka sekali melucu terhadap anak-anaknya, istrinya, saudara-saudarinya, dsb. menjadi periang, tidak suka marah, penyayang, disipilin, mandiri, hemat semua ada di dia.

Saudarinya, uwak ku. selalu mengingat bahwa ayah memang sangat hemat dan pandai menahan diri. apa yang ia inginkan, dia akan menabung. jika ayah bisa, kenapa aku tidak? ehhee aku mau belajar sifat seperti ayah ah :*

Perjuangan dia dari Tukang Potong Rumput hingga Pegawai Tetap sangat luar biasa. kesabarannya, keramahannya, ketabahannya membuatku sangat bangga sekali yah! maaf ya Ayah, aku kepo selama 2 hari belakangan ini wkwkwk. apa lagi ya? mungkin itu saja sih wkwk

oh iya, sunggu beruntung ibu sebagai wanita nya Ayah. memulai dari 0 bersama ayah, melewati masa sulit dan merasakan semasa krisis moneter tahun 1998. suka duka bersama beliau, sabar sekali hingga meraih puncak. kapan yah aku ingin sekali seperti itu, bertemu seorang yang mirip seperti ayah. Ya Allah, Ya Tuhan ku, izinkan aku merasakan kebahagian seperti yang di alami kedua orang tua ku. terimakasih enggakau memberiku sifat yang mirip seperti mereka berdua dan janganlah aku terkecoh dan berubah menjadi lebih buruk. Aamiin yarobbal alamin

terimakasih sudah sempat membaca, harap di review dengan memberikan komen :)
salam hangat dari anak gadis tercantik dari seorang ayah yang periang! hahaha

6 komentar:

  1. hahaha lucu lucu postny menghibur,sering sering ngepost yoo.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Menarik, banyak hikmah yg bisa diambil dari cerita, ga terlalu formal atau pun lebay, dan alur plot cerita yang ngga membosankan. Ditunggu yah postingan selanjutnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah :D makasih banyak yaaaaa, makasih udah baca

      Hapus
  4. That "AKU TIDAAKK BISAAAA" moment... haha... what a great father :) really...

    BalasHapus
    Balasan
    1. baru tebaco mer :"D wkwkwkwkkwkwkw makasih mer la baco

      Hapus